
Penyebaran kain tapis diperkirakan sebagai karya tenun pada tahun 800-an. Fakta ini berdasar catatan sejarah pada abad ke-7 Masehi yang bersumber dari Prasasti Raja Belitang. Kita dapat melihat koleksi kain tapis tertua yang berumur ratusan tahun di museum Inggris dan Amerika Serikat.
Masyarakat Menggala (Tulang Bawang) dan Kenali (Lampung Barat) adalah suku Lampung pertama yang mengembangkan pembuatan tenun tapis.
Dahulu kala, motif kain tapis menunjukkan status dan kedudukan seseorang dalam komunitasnya. Kain tapis juga digunakan pada prosesi upacara adat, pemberian gelar, dan acara pernikahan. Oleh sebab itu, kain tapis mempunyai fungsi sebagai simbol strata seseorang, lambang religiusitas, estetika, serta ekonomi.
Motif pada kain tapis merupakan manifestasi dari rasa pengagungan masyarakat terhadap kebesaran alam semesta yang merupakan hasil ciptaan Tuhan. Karya seni dan historis pada motif kain tapis, menunjukkan nilai estetika yang begitu tinggi dalam masyarakat Lampung.